Sabtu, 19 September 2015

PENYEBAB ATHEIS

Dan janganlah engkau ikuti apa yang tentang itu engkau tidak mempunyai
pengetahuan. Sesungguhnya telinga dan mata dan hati, tentang semuanya ini
akan ditanya. (S.17 Bani Israil : 37)

Yang dimaksud Al‐Quran dengan kata hati di atas adalah daya kehidupan utama yang
mendasari semua tindakan manusia. Fu’wad dalam Al‐Quran mengandung arti suatu daya
keinginan utama yang menjalankan otak sebagaimana seseorang menjalankan suatu
komputer. Dengan demikian, keinginan tersebut merupakan sumber semua kejahatan dan
kebaikan, dimana keinginan itu dalam bentuk kehidupan baru di akhirat bersama‐sama
dengan mata dan telinga akan dimintai pertanggungjawabannya.
Sekarang mari kita teliti ciri‐ciri dari masyarakat tidak bertuhan secara lebih detil.
Sebenarnya paham atheisme dan ketidakpercayaan pada akhirat berada tersembunyi di
alam bawah sadar. Dalam kata‐katanya mereka mungkin mengatakan meyakini eksistensi
Tuhan dan akhirat, tetapi dalam kenyataannya keyakinan itu sama sekali tidak ada.
Kadang‐kadang dibutuhkan suatu krisis untuk membawa kenyataan tersembunyi tersebut
ke permukaan kesadaran. Kadangkala beberapa generasi hidup dan berkembang tanpa
menyadari kerapuhan keimanan mereka. Ketika suatu era mendekati akhirnya dan diganti
dengan munculnya era baru, masyarakat sebagai suatu kesatuan cenderung mulai meneliti
ulang keyakinan mereka yang diwarisi dari leluhurnya. Pada saat demikianlah umumnya
atheisme dan keyakinan akan akhirat yang selama ini terkubur, mulai menyeruak ke
permukaan. Dalam suatu masyarakat yang terbiasa mengejar segala macam kenikmatan,
penolakan adanya Tuhan dan keyakinan akan akhirat yang dilakukan secara sadar akan
menyebabkan mencuatnya proses kemerosotan dan erosi moral.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar