Jumat, 04 September 2015
MENGKHIDMATI ORANG LAIN
Islam menekankan cara memperoleh kesenangan melalui pengkhidmatan kepada sesama, dan
bukan sebaliknya. Ayat Al‐Quran berikut ini menyampaikan pesan dimaksud sebagai:
Kamu adalah umat terbaik, dibangkitkan demi kebaikan umat manusia, kamu menyuruh
berbuat kebaikan dan melarang berbuat kedurhakaan, dan beriman kepada Allah. . . .
(S.3 Al‐Imran: 111)
Ayat ini mengindikasikan bahwa seorang Muslim tidak dilebihkan dari yang lainnya begitu saja.
Sebagai Muslim tidak otomatis menjadikan seseorang akan menjadi lebih baik dari sesamanya. Ia
bisa menjadi lebih baik kalau memang ia mengkhidmati sesamanya dan ia menjadi sumber
keberkahan bagi yang lain.
Definisi dari KHAIR adalah lebih bagus dan terbaik seperti yang pernah diungkapkan Rasulullah
s.a.w. bahwa:
Tangan yang di atas itu lebih baik dari tangan yang di bawah; tangan yang di atas itu
memberi dan menafkahkan harta, sedangkan tangan yang di bawah itu mengemis
dan menerima. (Dirawikan oleh ibn Umar: Bukhari dan Muslim)
Dalam Al‐Quran maupun dalam hadist‐hadist Rasulullah s.a.w. terdapat penekanan yang sangat
pada aspek tersebut sehingga beberapa sahabat Rasulullah s.a.w. mengembangkan norma‐norma
baru dan agung di bidang keluhuran kemanusiaan. Mereka itu berlomba mengkhidmati sesamanya
tetapi menahan diri untuk menerima dan meminta bantuan dari yang lain.
Aif ibn Malik Ashj’ai merawikan: Pada suatu saat ada tujuh, delapan atau sembilan dari
kami sedang bersama dengan Rasulullah ketika beliau bersabda: ‘Maukah kamu
membuat suatu perjanjian dengan Rasul Allah?’ Kami belum lama ini sudah membuat
perjanjian dan karena itu kami mengemukakan: ‘Kami sudah membuat perjanjian
159
dengan engkau ya Rasulullah.’ Rasulullah mengulang lagi pertanyaannya dan kami
pun menjawab yang sama sambil menambahkan: ‘Perjanjian apakah yang harus kami
buat dengan engkau.’ Beliau bersabda: ‘Bahwa kalian akan menyembah Allah dan
tidak menyekutukan‐Nya dengan yang lain, bahwa kalian akan mendirikan
sembahyang lima waktu, akan taat kepada Allah dan tidak akan meminta sesuatu pun
dari orang lain.’ Sejak itu aku perhatikan bahwa jika ada cemeti kuda yang jatuh dari
tangan salah seorang mereka, ia tidak akan meminta siapa pun mengambilkannya.
(Hadist Muslim)
Tekanan pada pengkhidmatan sesama itu bukan hanya suatu basa basi tetapi sesungguhnya
merupakan usaha untuk memperhalus sikap dan menanamkan dalam diri manusia nilai‐nilai yang
lebih luhur. Setelah nilai‐nilai luhur ini berkembang maka manusia akan lebih menyukai
pengkhidmatan kepada sesama daripada sebagai penerima bantuan dari yang lainnya.
Separuh daripada keimanan adalah pengkhidmatan kepada ciptaan Tuhan. Motto dalam Islam ini
mengandung arti bahwa tindakan baik itu sudah merupakan imbalannya sendiri. Hal ini sulit
diperdebatkan tetapi bisa dinikmati hasilnya.
MENCARI KERIDHOAN ALLAH
Dalam mengembangkan nilai‐nilai luhur perilaku manusia, Islam
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar