Rabu, 10 Februari 2016

AIR ASAM

Dalil agama atau sabda seorang nabi diibaratkan air asam bagi luka. Tatkala kulitmu tergores luka maka siraman air asam bisa membuat perih.
Bagi seseorang yang memiliki luka dalam, atau penyakit hati. Maka sabda seorang nabi akan membuat hatinya perih, mulailah mulutnya lancang dan tangannya kasar.
Seorang nabi sabdanya adalah wahyu. Dia berhak untuk membalas ucapan kasar dan kotor penentangnya waktu itu. Izin itu hanya diberikan kepada nabi. Lihatlah dalam Alquran. Banyak ayat yang membuat sakit hati orang yang menolak secara zalim. Ada kata - kata mereka seperti kera, anjing dan babi. Lebih sesat dari binatang ternak. Bagi orang yang percaya. Sepertinya ayat ini tak menjadi perhatian. Atau boleh jadi tak tahu. Karena jarang dibaca. Tapi bagi yang tak suka, tak mengerti dan memendam rasa benci. Ayat ini menjadi sumber masalah. Padahal ayat ini sifatnya umum. Tidak tunjuk nama. Fungsinya untuk obat pahit. Sehingga orang yang datang kemudian haripun akan merasa luka yang disiram air asam. Dari sinilah timbul kebencian dan penolakan. Padahal bagi orang yang sehat, biasa saja. Tidak ada pengaruhnya.
Seseorang yang memendam kesesatan didalam dirinya. Jika dikatakan sesat dia akan mengamuk, merusak sana sini. Sebagai bentuk kesesatan yang didalam hati, yang tersembunyi terbongkar melalui perbuatan nyata. Orang yang tidak sesat, jika dikatakan sesatpun biasa saja. Tidak marah dan benci. Malahan merasa kurang dan kasihan.
Semua nabi punya ucapan kotroversi. Umat jangan ikut - ikutan. Ikuti saja petunjuk yang ada. Termasuk nabi Isa yang turun akhir zaman akan membawa air garam dan air asam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar